Rabu, 13 Januari 2021

SALURAN DISTRIBUSI ADIDAS

Pada tahun-tahun sebelumnya Adidas hanya melakukan penjualan secara offline di official store mereka, sejak era globalisasi Adidas mulai menjual produknya melalui online store dan e-commerce lainnya atau melalui aplikasi yang bisa di akses dari smartphone konsumen. Adidas mengembangkan pasar dengan memperluas jaringan distribusi sehingga pemesanan produk secara online dan pengiriman produk dapat lebih mudah dilakukan oleh konsumen. Akibatnya, investasi Adidas difokuskan pada potensi tertinggi-pasar dan saluran distribusi. Oleh karena itu, Adidas berinvestasi di pasar dengan media terbaik untuk pertumbuhan jangka panjang dan peluang profit. Prioritas utama Adidas sendiri ditempatkan pada pasar negara berkembang, terutama China dan Rusia, juga membangun pangsa pasar di pasar underpenetrated seperti Amerika Serikat.

Salah satu strategi yang dilakukan Adidas untuk saluran distribusinya adalah forward integration. Dalam forward integration, yang dapat dilakukan oleh Adidas adalah membuat saluran distribusi sendiri yang lebih baik. Adidas melakukan perluasan saluran distribusi dengan pembangunan Adidas superstore sendiri di berbagai wilayah sehingga mengurangi kemungkinan Adidas masuk dan bekerja sama di superstore/department store gabungan dari berbagai produk. Adidas bekerja sama dengan perusahaan pengiriman sehingga memperluas basis online shopping. Pengiriman dapat dilakukan melalui shipping produk dari gerai Adidas terdekat di kota luar Amerika Serikat dan Eropa langsung menuju rumah konsumen.

Langkah ini dimulai dengan diluncurkannya aplikasi online Adidas di Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman beberapa waktu lalu. Selain di negara-negara tersebut, aplikasi ini juga rencananya bakal diluncurkan di Kanada, Spanyol, dan Prancis. Memiliki 2500 ritel dan 13 ribu waralaba secara global, Adidas bukanlah satu-satunya merek yang mengambil langkah untuk mengurangi toko fisik dan fokus pada penjualan online.

Demi mencapai peningkatan target penjualan online sebesar 10-12% per tahun, Adidas berencana meningkatkan investasi digitalnya sebesar 900 juta euro. Rencana tersebut muncul lantaran penjualan online merek asal Jerman ini meningkat 57%. Lantaran akan fokus pada penjualan online, Adidas pun berencana menutup sebagian besar tokonya.

"Situs web kami adalah toko yang paling penting, ini memiliki prioritas ketika kami mengalokasikan sumber daya kami dan membangun infrastruktur kami," ujar Chief Executive Adidas Kasper Rorsted dilansir Financial Times.

Kasper Rorsterd selaku CEO Adidas telah berhasil meningkatkan pendapatan perusahaannya sebesar Rp 21,2 miliar atau naik sekitar 16% dari pendapatan tahun-tahun sebelumnya. Dirinya juga mengungkapkan bahwa di masa depan Adidas akan memiliki sedikit toko untuk menjaga profitabilitas secara e-commerce. Dikutip dari marketwatch.com, sejauh ini Adidas telah menutup sekitar 200 ritelnya di Rusia.

“Selama bertahun-tahun Adidas memiliki banyak ritel, namun sekarang kami hanya fokus pada website karena itulah toko terpenting kami. Investasi 900 juta euro itu rencananya berupa logistik dan peningkatan operasi digital. Kami mempekerjakan 20 orang untuk fokus di sana,” jelas Rosterd.

Adidas mempekerjakan 20 staf yang difokuskan untuk mengembangkan penjualan melalui platform digital. Adidas ingin meningkatkan pendapatan e-commerce hingga dua kali lipat yakni menjadi 4 miliar euro pada 2020. Adapun pada tahun lalu, penjualan Adidas secara online meningkat 57 persen menjadi hampir 1,6 miliar euro.

Rorsted menyebut, salah satu investasi yang akan dibangun adalah logistik dan infrastruktur untuk pemenuhan kebutuhan bagi konsumen digital. "Seluruh logistik benar-benar berbeda, ketika anda mengirim ke rantai ritel besar, anda mengirimkan palet sepatu, tetapi ketika anda menjual ke pelangan akhir, anda bisa saja mengirimkan sepasang sepatu, kaus kaki dan mungin celana olahraga," kata Rorsted.

Pada bulan lalu, Adidas telah mengumumkan pembelian saham senilai 3 miliar euro dan peningkatan deviden sebesar 30 persen. Adidas merupakan salah satu perusahaan blue-chip yang memiliki kinerja terbaik di Jerman. Saham Adidas telah meningkat 21 persen pada tahun ini. Pada tahun pertama di bawah kepemimpinan Rorsted, Adidas mencatat peningkatan pendapatan sebesar 16 persen pada 2017 menjadi 21,2 miliar euro. Rorsted menargetkan penjualan bisa meningkat antara 10-12 persen per tahun hingga 2020. Rorsted mengungkapkan, pemangkasan jaringan toko bertujuan untuk meningkatkan profitabilitas karena margin di e-commerce lebih tinggi daripada ritel tradisional.

Sumber:

Jaramaya, R. (2018, April 9). Adidas akan Meningkatkan Investasi Digital. Retrieved from republika.co.id: https://www.republika.co.id/berita/ekonomi/bisnis-global/18/04/09/p6w7vl383-adidas-akan-meningkatkan-investasi-digital

Prianka, D. (n.d.). Strategi Bisnis Adidas. Retrieved from scribd.com: https://www.scribd.com/doc/260504286/Strategi-Bisnis-Adidas

Targetkan Peningkatan Penjualan, Adidas Tambah Investasi Digital. (2018, April 9). Retrieved from inibaru.id: https://www.inibaru.id/hits/bidik-penjualan-online-meningkat-12-per-tahun-adidas-tambah-investasi-digital

SALURAN DISTRIBUSI ADIDAS

Pada tahun-tahun sebelumnya Adidas hanya melakukan penjualan secara offline di official store mereka, sejak era globalisasi Adidas mulai men...