Rabu, 07 Oktober 2020

Elon Musk, Pemikir Yang Idealis


Siapa yang tidak mengenal tiga perusahaan besar di atas. SpaceX, Tesla, dan PayPal adalah perusahaan yang berkembang dan sukses di era revolusi industri 4.0 saat ini. Ketiganya merupakan buah hasil inovasi di tiap bidangnya. SpaceX merupakan pendatang baru di bidang urusan antariksa, Tesla merupakan brand kendaraan baru dengan inovasi tenaga listriknya, sementara PayPal dulu hadir sebagai layanan pembayaran via internet yang masih digunakan sampai saat ini. Keberhasilan tiga perusahaan raksasa itu tidak lepas dari peran tokoh di belakangnya, Elon Musk.

Elon Reeve Musk lahir di Afrika Selatan28 Juni 1971. Musk adalah tokoh bisnispenemu, dan industrialis dari Amerika Serikat. Dia merupakan pendiri, CTO, dan CEO SpaceX, CEO dan arsitek produksi Tesla, pendiri The Boring Company, dan pendiri Neuralink. Setelah mengikuti kuliah di Queen's School of Business selama dua tahun, Musk mendapatkan gelar sarjana ekonomi dari the Wharton School of the University of Pennsylvania dan sarjana fisika. Musk Melanjutkan Studi Ph.D. Fisika ke Stanford University pada tahun 1995 namun hanya mengikuti kelas selama 2 hari untuk melanjutkan karirnya dengan mendirikan Zip2, Musk juga ikut berperan dalam berdirinya PayPal.

Sejak kecil, Musk sangat senang membaca dan belajar. Pada usia 10 tahun, ia mulai tertarik dengan mempelajari teknik komputer. Pada usia 12 tahun, ia belajar pemrograman dan berhasil membuat serta menjual kode komputer pada majalah komputer untuk sebuah game yang ia beri nama Blastar dengan harga $500. Musk lulus dari Pretoria Boys High School dan pindah ke Kanada tahun 1989 pada usia 17 tahun untuk menghindari wajib militer di Afrika Selatan. Tahun 1992, setelah belajar selama dua tahun di Queen's University, Kingston, Ontario, Musk pindah ke Wharton School di University of Pennsylvania dan memperoleh gelar S1 dalam bidang ekonomi dan S1 kedua dalam bidang fisika. Dia pindah ke California untuk mengejar gelar Ph.D. dalam bidang fisika terapan di Stanford namun keluar setelah dua hari demi mengejar keinginannya untuk berwiraswasta di sektor Internetenergi terbarukan, dan luar angkasa.

Di awal karirnya, Musk mendirikan Zip2, perusahaan software web, bersama adiknya, Kimbal Musk. Perusahaan ini mengembangkan dan memasarkan panduan Internet untuk industri penerbitan surat kabar. Musk mendapatkan kontrak dengan New York Times dan Chicago Tribune. Compaq mengakuisisi Zip2 senilai US$307 juta secara tunai dan US$34 juta dalam bentuk opsi saham pada tahun 1999. Musk menerima 7% atau $22 juta dari penjualan tersebut.

Musk memanfaatkan hasil penjualan Zip2 miliknya sebesar $10 juta untuk mendirikan layanan keuangan dalam jaringan bernama X.com pada bulan Maret 1999. Musk merekrut eksekutif bisnis John Story sebagai investor dan Bill Harris menjadi presiden dan CEO perusahaan. Musk menjadi ketua perusahaan dan menerima modal sebesar $25 juta. Perusahaan ini mulai meluncurkan layanannya pada Desember 1999 yang menyediakan rekening dan kartu tunai Internet.

Beberapa bulan kemudian, X.com mengakuisisi Confinity, perusahaan yang mengoperasikan layanan transfer uang bernama PayPal. Sistem PayPal baru berusia beberapa bulan dan Musk merasa PayPal punya masa depan yang menjanjikan. Musk memutuskan bahwa X.com akan menghentikan operasi perbankan Internetnya dan berfokus pada layanan uang PayPal. X.com berganti nama menjadi PayPal dan berekspansi cepat tahun di 2001 karena digunakan oleh eBay. Perusahaan yang baru berganti nama ini membuka diri sebagai perusahaan yang diperdagangkan publik pada Februari 2002 dan diakuisisi eBay senilai $1,5 miliar dalam bentuk saham pada akhir 2002. 11,5% saham Musk atas perusahaan terakuisisi ini berbuah $165 juta dalam bentuk saham eBay.

Musk mendirikan perusahaan ketiganya, Space Exploration Technologies (SpaceX), pada bulan Juni 2002 dan menjabat sebagai CEO dan CTO. SpaceX mengembangkan dan memproduksi wahana luncur antariksa sambil memajukan teknologi roket. Dua wahana luncur pertama buatan perusahaan ini adalah roket Falcon 1 dan Falcon 9. Wahana antariksa pertamanya adalah Dragon. Musk mengaku dipengaruhi oleh seri Foundation Isaac Asimov dan memandang penjelajahan luar angkasa sebagai tahap utama untuk memperluas sekaligus melestarikan kehidupan manusia. Tujuan Musk adalah mengurangi biaya penerbangan antariksa manusia sampai sepersepuluhnya. Ia mendirikan SpaceX dengan dana $100 juta dari kekayaannya sendiri. Ia masih menjabat sebagai CEO dan CTO perusahaan yang berpusat di Hawthorne, California ini.

NASA memilih SpaceX sebagai bagian dari program pertama yang memercayakan perusahaan swasta untuk mengirim kargo ke International Space Station. Kontrak ini memiliki nilai minimal $1,6 miliar dan nilai maksimal $3,1 miliar. Selain layanan ini, tujuan SpaceX adalah menurunkan biaya penerbangan luar angkasa orbital serta menciptakan wahana luncur orbit yang dapat dipakai kembali. Pada tahun-tahun selanjutnya, Musk akan berfokus mengirimkan astronaut ke International Space Station, namun ia juga menyatakan bahwa tujuan pribadinya adalah memungkinkan penjelajahan dan kolonisasi Mars oleh manusia. Dalam wawancara tahun 2011, ia mengungkapkan harapannya agar bisa mengirim manusia ke permukaan Mars dalam kurun 10–20 tahun mendatang. Tanggal 25 Mei 2012, wahana SpaceX Dragon merapat di ISS dan membuat SpaceX menjadi perusahaan komersial pertama yang meluncurkan dan merapatkan wahananya di International Space Station.

Musk adalah salah satu pendiri Tesla Motors dan saat ini menjabat sebagai kepala desain produk. Meski begitu, ketertarikan Musk terhadap mobil listrik sudah ada jauh sebelum pendirian Tesla. Tesla Motors awalnya membuat mobil sport listrik, Tesla Roadster, yang berhasil terjual 2.500 unit di 31 negara. Tesla mulai meluncurkan sedan Model S empat pintunya pada 22 Juni 2012 dan Model X untuk pasar SUV/minivan pada 9 Februari 2012. Model X rencananya mulai diproduksi tahun 2014. Selain mobilnya sendiri, Tesla menjual sistem powertrain listrik ke Daimler untuk mobil Smart EV dan Mercedes A Class dan ke Toyota untuk mobil listrik RAV4. Musk juga berhasil membuat kedua perusahaan tersebut mau menanamkan modal jangka panjang di Tesla.

Musk juga lebih memilih produksi mobil subkompak di bawah $30.000 dan membuat dan menjual komponen powertrain mobil listrik supaya produsen mobil lainnya bisa memproduksi mobil listrik dengan harga terjangkau tanpa perlu mengembangkan sendiri komponennya. Sejumlah majalah dan surat kabar besar membanding-bandingkan Musk dengan Henry Ford atas usahanya yang mempercanggih powertrain mobil.

Untuk mengakali hambatan jarak tempuh mobil listrik, dalam sebuah wawancara dengan All Thins D bulan Mei 2013, Musk mengatakan bahwa Tesla sedang "memperluas secara dramatis" jaringan stasiun pengisian listriknya (supercharger), melipat tigakan jumlahnya di pesisir timur dan barat Amerika Serikat sepanjang bulan Juni, disertai rencana ekspansi ke seluruh Amerika Utara, termasuk Kanada, sampai akhir tahun ini.[41] Ia kabarnya memegang 32% saham Tesla senilai $5,82 miliar per Agustus 2013.

Dari kesuksesan tiga perusahaan itu, dapat dikatakan bahwa Elon Musk adalah seorang pemikir yang idealis. Tiga perusahaan itu merupakan hasil inovasinya dan sebuah terobosan baru di bidangnya. Pemikirannya yang idealis menjadi kunci kesuksesannya. Mungkin orang-orang menganggap dia gila dengan ide-idenya, tapi usaha dan pantang menyerah itu sudah membuahkan hasilnya sekarang. Menurut majalah Forbes, pada 2016 lalu ia menempati peringkat ke-21 sebagai orang yang paling berkuasa di dunia. Elon Musk memiliki kekayaan USD96 miliar atau Rp1.410 triliun dan menjadikannya orang terkaya nomor empat di dunia.

Jika di breakdown, ada beberapa poin penting yang menjadi kunci sukses seorang Elon Musk.

  • Jangan pernah menyerah

Sejak dulu, Musk selalu berusaha membangun bisnisnya sampai sukses. Meskipun ada hambatan, sikap tidak menyerah itu lah yang membuatnya berhasil.

  • Sukai apa yang kamu kerjakan

Musk membangun bisnisnya atas dasar pemikirannya. Dengan mengembangkan hal yang memang kita sukai, itu akan mempermudah kita ke depannya.

  • Jangan dengarkan kata orang

Meski sejak kecil dianggap aneh dan sering dipanggil orang gila, Musk tidak peduli dengan hal itu. Dia fokus dengan apa yang dia kerjakan.

  • Berani mengambil risiko

Muncul dengan berbagai inovasi memang beresiko tinggi, tapi jika hanya fokus pada resiko, Musk tidak akan ada di posisinya saat ini.

  • Lakukan sesuatu yang penting

Inovasi dalam bisnisnya sangat berguna dan penting untuk orang-orang. Bagaimana dia menyediakan jasa pembayaran melalui internet untuk mempermudah orang-orang dalam bertransaksi. SpaceX yang bertujuan menyelamatkan umat manusia di masa depan. Sampai Tesla yang fokus pada energi terbarukan dalam dunia otomotif.

  • Jangan buang waktu

Musk sudah mulai belajar dan berbisnis sejak usia muda.

  • Cari orang yang mampu memecahkan masalah dan tarik orang-orang berbakat

Musk tidak pernah sendirian dalam menjalankan bisnisnya. Dia selalu menarik orang-orang dengan kualitas yang kompeten sehingga akan membantu kedepannya.

  • Miliki produk yang hebat

Produk yang dibuat olehnya pun bukan produk biasa. Semuanya merupakan terobosan baru di bidangnya masing-masing.


SALURAN DISTRIBUSI ADIDAS

Pada tahun-tahun sebelumnya Adidas hanya melakukan penjualan secara offline di official store mereka, sejak era globalisasi Adidas mulai men...